Minggu, 25 Oktober 2009

Shalat itu Obat

Tempo hari seusai saya menunaikan shalat dhuhur di sekolah, saya kembali ke kelas untuk persiapan bimbel di sekolah. Ketika saya melangkah masuk ke dalam kelas, saya mendapati dua orang teman saya sedang berdebat dalam kelas.
Si Sofyan ( nama samaran ) berkata, "Saya tidak mau shalat dhuhur, malas." kemudian si Jufri ( nama samaran ) menjawab, "Shalat sana, Ya Allah Kasim."
Namun si Sofyan tetap saja angkuh dan menolaknya. Kemudian saya mendatangi si Sofyan dan berusaha menasihatinya. Saya bilang padanya bahwa kita harus senantiasa bersyukur pada Allah. Namun apa jawabnya ? Ia menjawab, "anak-anak di kampungku sudah biasa meninggalkan shalat, sudah untung-untungan saya masih mau shalat subuh, maghrib dan Isya." dan saya bertanya, " Shalat Dhuhur dan Ashar ?" Sofyanmenjawab, "jarang saya lakukan, habis capek plus malas." Sungguh jawaban yang kurang mengenakan. Lalu si Jufri berkata," apakah engkau telah murtad ?" Setelah pertanyaan itu, si Sofyan menentang kita dengan kekuatannya. Saya tidak menginginkan perpecahan antar sesama. Saya hanya mundur, kembali ke tempat duduk.

Nah, kawan. Pada kejadian itu sebenarnya juga merupakan tanggungan saya. Karena saya telah gagal menasihati sesama Muslim. Mungkin cuma cara saya yg salah. Dalam hal ini, saya juga sepatutnya disalahkan.
Sebenarnya, Shalat itu merupakan obat. Hikmah yang berlimpah ruah kita peroleh dari shalat. Dengan menunaikan shalat kita akan menyejukan hati dan dapat mendinginkan hawa nafsu kita. Shalat juga merupakan obat dari sifat malas. Dengan shalat pikiran jadi segar dan jernih kembali. Sifat bosan juga hilang.
Shalat juga merupakan pencegah penyakit. Dengan berwudhu dan melakukan gerakan-gerakan shalat, dapat menyehatkan tulang-tulang dan melancarkan peredaran darah.
Shalat sebagai penyembuh penyakit lupa. Jika kawan lupa menaruh barang kawan, maka shalatlah. Insyaallah, sehabis shalat kawan akan ingat akan keberadaan benda itu.

Berdasarkan cerita saya di atas, si Sofyan memang seorang yang kurang ibadah. Hanya selalu menuruti hawa nafsu. Pekerjaanya sehari-hari hanya melihat video dan gambar-gambar porno yang sangat menjijikan dan membicarakannya di sekolah. Sebagai kawan saya haruslah menasihatinya. Doakan wahai kawan, semoga pintu hatinya dibuka.

Saya menulis manfaat-manfaat shalat itu bukan berarti saya sombong. Itu semua telah saya alami sebelumnya dan efeknya memang ada. Jadi kawan marilah kita shalat. Dekatkan diri pada Ilahi. Janganlah sekutukan Allah. Teruslah bersyukur pada Allah. Orang yang senantiasa bersyukur pada Allah pasti akan ditambahkan nikmatnya.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger