Sabtu, 03 Oktober 2009

Clone Twins Brother : The Rescue of Yepy and The Clone Island

Tahun 1962, salah satu pahlawan nasional kita mengkloning dirinya sendiri. Dua badan barupun tercipta. Yepy dan Charits. Dua bersaudara kembar yang mirip sekali dengan pahlawan nasional kita. Badan dan kondisi fisiknya sama dengan pahlawan nasional kita, namun ingatan mereka telah lenyap.
Berbagai rintangan dan bahaya mereka hadapi untuk mendapatkan ingatan mereka kembali.( cerita lebih lengkap, baca clone twins brothers 1 dan 2 ).

Perasaan dan tali persaudaraan yang kuat...
Kekuatan persaudaraan...
Membawa mereka menuju keberhasilan...

Story by : Muh. Ramadhan
Voice dubbing : Yepy and Charits
Editor : Muh. Ramadhan
actors :
Abdurrachman Charits
Yepy komaril Sofi'i

In...


Clone Twins Brothers
The rescue of Yepy and the clone island



Pagi yang cerah, terdengar bunyi ayam berkokok di kejauhan. Fajar mulai timbul dan menyinari dunia. Berbagai aktivitas dimulai, para penjual mulai menjual daganganya di pasar, para pelajar mulai sibuk berangkat menuju sekolah, dan para tokoh utama dalam cerita ini.... MASIH TERTIDUR LELAP sambil NGILER di kasurnya.
"Tok,tok,tok" terdengar ketukan dari arah pintu.
"Charits" seorang perempuan memanggil nama Charits.
Terkejut seketika si Charits, ia langsung menuju kamar mandi untuk membasuh muka.
"Sebentar." seru Charits.
Sehabis mencuci muka ia pun mengaca, tampak wajah yang sangat ganteng dan bersinar. Terlihat senyum sombongnya di kaca.
"Hehehe... Ganteng juga aku." katanya dalam hati.
Kaca di depan kamar mandi retak dan pecah seketika. Entah apa panyebabnya.
"Charits, ada orang di rumah ?" kata perempuan itu.
"I, iya Sel, aku bukakan pintunya."
Bergegas Charits membukakan pintu dan didapatinya seorang perempuan berbaju merah dan berambut pendek juga berkacamata. Segera Charits menyalaminya.
"Sella"
"Kau bukan Charits, kau Yepy. Mana Charits ,Yep ?" Jawab perempuan itu.
"I..ini aku sel, Charits. Lihat dahiku." jawab Charits.
Diperhatikanya dahi Charits dengan saksama. Dicarinya sebuah tanda lahir.
"Hm... benar juga, kalau Yepy ada tanda afrikanya."
Tiba-tiba Yepypun terbangun, lalu ia segera beranjak dari ranjang dan ia keluar menuju ruang tamu untuk melihat jam. Ditemuinya Charits dan Sella.
"Hhooaahh..."Yepy menguap.
"Itu Yepy, Sel" kata Charits.
"Loh, ada Sella ya ? Wah,wah, ada apa sel ?"
Sambil memandangi tanda lahir afrika di dahi Yepy, Sella menjawab,"Ini lo yep, mau jalan-jalan sama Charits."
"Oh... Mau kemana ?"
"Mungkin cuma keliling-keliling." jawab Sella.
"Oh, ya sudah. Saudaraku, aku mau ke rumah Mr.A.B Maramis jadi kalau kau dan Sella sudah pulang namun aku belum, dikau bisa mencariku di rumah Mr.A.B Maramis." kata Yepy.
"Nggih, sedulur" jawab Charits.
Perlahan Yepy meninggalkan ruang tamu membiarkan Charits dan Sella berdua.
"Yok, kita berangkat." kata Sella sambil menggandeng tangan Charits.
"Yep, kami berangkat dulu. " kata Charits.
"Nggih." jawab Yepy dari dalam.
"Jdeer !!" pintu ditutup dengan kerasnya.
"Adaaaw...." jari jempol tangan kanannya Charits terjepit pintu rumah. Sella dan Yepy panik. Ditariknya tangan Charits dengan cara paksa. Untunglah, jari jempol tangan kanannya tidak putus, cuma bengkak dan berwarna biru keungu-unguan.
Charits dan Sella segera meninggalkan rumah, dan Yepy sedang bersiap untuk pergi ke rumah Mr.A.B Maramis.
Sementara itu di luar rumah ada segerombol orang yang berburu burung. Mereka berlomba-lomba menembaki burung di atas. Seorang diantara mereka benar-benar payah. Ditekanya pelatuk pistol berperedamnya."desiu". Semua burung terbang menjauh. Sebagian peserta menertawakanya.
Yepy yang sedang mengunci rumah tidak sadar akan bahaya yang mengancamnya. Yepy melangkahkan kakinya ke depan dan "Duoorr". "Ugh !!"
Sebuah peluru berukuran 1,11 inci menembus tepat di jantung Yepy. Yepypun tergeletak bercucuran darah di depan rumahnya.
Si penembak payahlah pelakunya. Ia menembak sembarangan dan tanpa sengaja menembus jantung Yepy. Melihat kejadian itu, orang-orang melakukan hal yang sudah sewajarnya. Mereka mengabaikan mayatnya begitu saja dan meneruskan aktivitas mereka. Begitu juga si penembak payah. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Di waktu yang sama ada dua orang yang sedang pergi ke karnaval. Ketika mereka memutuskan untuk pulang, mereka dihentikan oleh sekelompok orang yang menawari mereka sebuah permainan.
" Ayo coba permainan berhadiah kami." kata seorang karyawan.
"Hadiahnya pergi berlibur ke pulau khusus." kata temanya.
"Gimana sel ?" tanya Charits.
Seorang badut berbicara ," ini cocok untuk pasangan berdua seperti kalian. Berlibur dan bermesraan di pulau itu. Ayoayo."
Muka Charits dan Sella memerah karena malunya. Sella menyiku Charits dan membisik, "ssst, Charits. Terima aja tantangan mereka. Lumayan hadiahnya."
"I...iya Sel. Hoy, kuterima tantangan kalian." kata Charits.
"Bagus, bagus. Game START !!" kata badut tersebut.
"Uuung...uuung..." lalat mengerubungi jasad yepy. Bau yang menyengat mulai membuat orang resah. Merekapun memutuskan untuk membuang jasad yepy ke laut. Mereka mengalirkan mayatnya lewat sungai dan berharap akan sampai di laut lepas.
Mayat itu mengalir dengan damai, menuju lautan luas. Nan indah dipandang mata.
Charits dan Sella yang berduaan tidak mengerti bahwa Yepy telah dialirkan ke laut. Mereka kesenangan karena mereka memenangkan hadiahnya. Ketika mereka berdua pulang, mereka mendapati pintu rumah yang terkunci dan genangan darah segar di depan rumahnya. Mereka juga mengunjungi rumah Mr. A.B Maramis, namun tiada tanda-tanda bahwa Yepy berkunjung ke sana.
Beribu tanda tanya mengelilingi kepala Charits. Lalu lewatlah seorang pendek, berambut pirang dan ia membawa senapan. Perhatian Charits dan Sella tertuju pada orang itu. Tanpa basa-basi mereka menanyai orang tersebut.
"Hey, apakah dikau melihat orang seperti aku ?" tanya Charits.
"Heumb... What 're u talkin' 'bout ?" kata orang itu.
"Wah, ia berbahasa ayam !!" Charits terkejut.
Kemudian Sella langsung menyahut,"bukan itu bahasa anjing."
"Hey, u want to bugging me yeah ?" orang itu mulai resah akan kehadiran Charits.
"Kurasa ia berbahasa kadal." kata Charits sambil menggaruk-garuk dagu. kebetulan di dekat sana ada kadal yang lewat. Sella melihatnya dan langsung mengambilnya.
"Coba kadal, ngomong sama orang ini." sambil menodongkan kadal ke arah orang itu.
"Stop playing, dude" kata orang itu dengan kasar.
Alangkah beruntungnya, datanglah Haji. Agos Salam orang yang fasih 28 bahasa. Haji. Agos Salam mendatangi ketiga remaja itu.
"Hahaha, apa yang sedang kalian bicarakan ?" Haji. Agos Salam mendatangi mereka sambil menepuk pundak Charits dan Sella dari belakang.
"Oh, mbah Agos. Niki lo mbah. Wonten kedadeyan." kata Charits.
Haji. Agos Salam mengeluarkan cerutunya dan mulai menghisap rokoknya.
"Hmm... hmm... Kenapa nak ?" tanya Haji. Agos Salam pada anak pirang tersebut.
"One more weird and cruel guy..." kata anak itu.
Sella dan Charits dibingungkan oleh bahasa inggrisnya. Namun, Haji. Agos Salam menanggapinya dengan baik.
"No, no, could you help the kid ?" jawab Agos Salam dengan lancarnya.
"Ok, but I can't understand what are they speaking for."
"No, problems. Read this out." Haji. Agos Salam memberikan sebuah kamus bahasa indonesia besar.
Setelah membacanya berhari-hari, akhirnya si anak pirang fasih berbahasa Indonesia. Kemudian Charits menanyainya.
"Ehm, apakah dikau melihat orang yang berwajah seperti-ku ?" kata Charits.
Anak berambut pirang tersebut akhirnya dapat menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Charits. Sampai pada sebuah pertanyaan yang mengejutkan. Jawaban dari segala masalah Charits.
"Di manakah Yepy ?" Tanya Charits dengan wajah penuh keheranan.
"Saudaramu telah meninggal dunia"
Mendengar jawaban tersebut, Charits terkejut seketika. Perasaan sedih yang mendalam di hatinya.
"Karena jasadnya bau busuk, para warga membuangya ke laut." lanjut anak pirang itu.
Jawaban anak itu mengakhiri percakapan antara Charits dan si rambut pirang. Segera diajaknya Sella menuju pelabuhan untuk mengarungi lautan, mencari saudara tercintanya dengan perahu pribadi milik Charits. Charits teringat, perasaan satu jiwa dan satu hati pasti dapat membangkitkan jiwa Yepy kembali. Perjalanan mencari Yepy-pun dimulai.
Di pelabuhan, langit sore terlihat berwarna oranye kemerahan, di seberang barat tampak langit gelap dan menakutkan. Entah apa yang menanti kedua pasangan ini di sana. Perasaan persaudaraan yang satu dan kuat tak meluluhkan semangat Charits.
"Ayo kita cari Yepy !!" kata Charits sambil memegang kemudi kapal dengan tatapan serius dan semangat bergejolak panas di hati.
Melihat wajah Charits, Sella berkata, "Kalo terlalu semangat bisa mati lo. Semangat yang panas membara lama-lama dapat membakar hatimu. Nanti lama-lama merembet ke jantung, paru-paru dan lambung. Trus karena organ dalam sudah ludes terbakar semangat, engkau kan mati tergeletak di tempat." jelas Sella.
"Terima kasih Sella". Charits menoleh ke arah sella dan tersenyum.
Perahu Charits mendekati area badai. Awan tebal berwarna kelabu hitam menyelimuti dan mengepung mereka. Sungguh keadaan cuaca yang sangat buruk. Namun Charits tetap berpegang erat pada prinsipnya. Keyakinanya bahwa saudara kembarnya ada di sana, terapung-apung sendirian dan kesepian. Perasaan yang kuat antar kedua saudara.
Perasaan Charits ternyata memiliki keajaiban. Sungguh seperti ramalan dan tidak kalah dengan ramalanya mama Lauren. Terlihat seseorang mengapung-apung di lautan. Dilihatnya dengan jeli dan ternyata itu adalah YEPY. Segera didekatinya Yepy yang terapung-apung.
Tetesan air mulai terjatuh dari awan, terdengar bunyi guntur yang menyambar-nyambar. Angin dingin mulai berhembus dengan kerasnya.
"Sella !! Pegang kemudi aku kan menyelamatkan Yepy !!"
Sella tampak kebingungan dan kurang percaya diri.
"Ta...tapi aku nggak bisa, Rits, ya apa ?" Kata Sella.
Didekatinya Sella dan berkatalah Charits dengan bahasa yang romantis.
"Sella, hanya kau yang bisa. Aku percaya padamu. Dan janganlah kau pudarkan kepercayaanku itu. Aku tahu kau bisa. Kita harus bekerja sama Sella." Seru Charits sambil mengelus rambut Sella.
Tatapan haru dari wajah Sella dapat terbaca jelas oleh Charits. Sella menganguk dan menyetujui rencana Charits.
"Bagus, itu baru Sella yang aku kenal." seru Charits.
Ombak laut seakan-akan mengamuk di lautan. Angin dingin bertiup tidak karuan. menusuk tulang belulang. Charits segera keluar ruang kemudi tuk menyelamatkan saudaranya. Pada langkanhnya yang ketiga...
"Charits !!" Sella memanggil Charits secara tiba-tiba.
Dihentikanya langkah Charits, kedua tanganya dimasukkan ke dalam saku jaket kuningnya, badannya membelakangi Sella.
"Hati-hati." kata Sella.
Charits-pun tersenyum. Dikeluarkanya tangan kanannya dari dalam sakunya dan mengacungkan jempolnya yang bengkak. Sella tersenyum melihatnya.
Namun, di suasana hangat seperti itu tiba-tiba terjadi sesuatu yang tak terduga. Charits dan Sella juga tak menduganya. Bahkan penulis cerita ini juga tidak dapat menduga apa yang akan terjadi.
"Jduuuuerrr !!"
Kilat yang satu itu benar-benar dasyat. Menyambar sesuatu di lautan. Charits tertegun melihatnya.
Pemandangan yang sungguh amat sangat mengerikan sekali. Petir tadi menyambar Yepy. Charits kaget dan tidak dapat mengucapkan kata-kata. Sella terkejut dan menutupi mulutnya dengan kedua tanganya layaknya seorang perempuan yang sedang ketakutan. Si penulis yang ketakutan sampai sekarat dan kejang-kejang hingga dibawa ke rumah sakit terdekat. Penulis pingsan berhari-hari dan tidak kunjung sadar.




Karena si penulis masih ada di rumah sakit, ceritanya bersambung...
To be continued... ;)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger